Selasa, 01 Juli 2014

Fungsi & Macam-macam Termometer

Fungsi & Macam-macam Termometer
 
Termometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu atau temperatur maupun perubahan suhu. Tahukah Anda? Istilah termometer berasal dari bahasa Latin, yakni thermo yang berarti panas dan meter yang artinya untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Dalam kehidupan sehari-hari alat yang satu ini memang tidak teralu banyak orang yang menggunakannya.
Alat kesehatan ini sering kita temui di bidang kedokteran saja karena untuk tugas dokter memeriksa suhu tubuh pasiennya, mengingat keperlua dokter unuk mengecek suhu tubuh pasien. Namun sebenarnya termometer sangat bagus juga untuk kita pergunakan agar dapat mengetahui berapa suhu tubuh ataupun ruangan yang kita tempati saat ini. Lalu, apa sajakah fungsi dari termometer secara lebih lengkap? Berikut ini adalah penjelasannya untuk Anda.

Kesehatan memang perlu kita jaga seutuhnya, karena kesehatan adalah bagian dari hidup kita yang tak terpisahkan dan sangat penting untuk kita jaga. Karena jika terus sakit, pastinya kegiatan sehari-hari akan terganggu dan termometer ini bagus manfaat nya untuk kita sebagai alat untuk mengecek suhu tubuh kita. Sehingga kita tahu apakah diri kita sedang mengalami kedinginan, sakit panas atau apa.


Fungsi Termometer

Sebelum ke bagian macam-macam termometer, mari kita membahas fungsi dari termometer terlebih dahulu. Termometer adalah alat yang berfungsi sebagai alat mengukur suhu. Fungsi kita mengukur suhu ini yang macam-macam. Fungsi kita mengukur suhu bisa untuk bidang kedokteran, yaitu untuk mengetahui suhu tubuh manusia, apakah kita demam atau tidak. Kita menggunakan termometer juga untuk mengetahui suhu kamar, untuk mengetahui berapa suhu oven untuk memasak dan sebagainya.




Termometer



Macam-macam Termometer

1. Termometer Klinis
Termometer klinis biasa digunakan para dokter dan perawat untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi termometer klinis adalah raksa. Skala pada termometer klinis antara 35°C sampai dengan 42°C. Penampang kepalanya dibuat lebih kecil daripada macam termometer biasa. Hal ini dimaksudkan supaya perubahan suhu yang kecilpun dapat dilihat dengan jelas. Untuk mengukur suhu benda, termometer diletakkan di ketiak atau di mulut kurang lebih 2 menit. Untuk mengembalikan raksa pada kedudukan semula, termometer itu langsung diguncang- guncangkan.


2. Termometer Six-Bellaini
Termometer ini ditemukan oleh James Six dan Beliani pada akhir abad ke-18. Termometer macam ini sering digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu. Termometer maksimum dan minimum ini terdiri atas sebuah tabung silinder A tabung B dan pipa U. Tabung A berisi alkohol dan dihubungkan dengan tabung B yang juga berisi alkohol melalui pipa U yang berisi raksa. Termometer Six-Bellaini memiliki 2 skala yakni skala minimum di pipa kiri dan skala maksimum pada pipa kanan. Sehingga suhu bisa dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa di masing-masing pipa.


3. Termometer Termokopel
Termometer ini terdiri atas dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang berbeda jenisnya dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah apabila suhu berbeda maka akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula. Jangkauan suhu termometer ini mulai dari -100°C sampai dengan 1500°C, selain mempunyai jangkauan yang besar, termometer termokopel ini dapat juga mengukur suhu dengan cepat dan dapat dihubungkan dengan rangkaian lain atau komputer.

4. Termometer optik (pyrometer)
Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya didasarkan pada perubahan warna logam yang terjadi akibat perubahan sebuah suhu. Termometer optik biasa disebut juga pyrometer yang biasanya digunakan mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000°C) seperti pada peleburan logam.

5. Termometer bimetal
Termometer bimetal mengandung sebuah keping bimetal tipis berbentuk spiral. Prinsipnya, makin tinggi suhu, keping bimetal makin melengkung untuk menunjukkan suhu yang lebih tinggi.

Fungsi termometer memang sangat bermanfaat untuk kehidupan kita semua, begitu juga dengan macam-macam termometer yang memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantun jenisnya.


Sumber : http://liveterbaru.blogspot.com

Pengertian dan Fungsi Lensa

Pengertian dan Fungsi Lensa
                                Lensa merupakan bagian utama dari kamera, elemen kaca atau plastik yang terdiri atas susunan elemen optik yang berfungsi untuk menangkap gambar di depan kamera, memfokuskan cahaya, serta meneruskan sinar dengan kombinasi warna untuk diterima oleh sensor atau film. Pada kamera saku maupun kamera prosumer, lensa ini dibuat menyatu dengan bodi kamera, namun lensa yang digunakan pada kamera SLR dijual terpisah. Baik lensa yang menyatu dengan kamera ataupun lensa khusus kamera SLR, keduanya memiliki kesamaan dalam prinsip kerja, desain optik serta karakteristiknya. Lensa DSLR bisa dikelola secara manual dengan tangan, tanpa lewat tombol. Hal ini memungkin pengguna leluasa untuk melakukan pembesaran (zoom-in) atau pengecilan (zoom-out).
                        Lensa yang berkualitas tinggi memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang memuaskan dalam hal ketajaman, kontras maupun warna. Untuk menilai performa lensa para produsen menggunakan MTF chart yang bisa memberi gambaran kualitas lensa. Berkat teknologi manufaktur lensa modern dengan bantuan komputer, lensa masa kini semakin berkualitas dan sudah dilengkapi dengan fitur modern seperti lapisan khusus yang bisa meningkatkan ketajaman dan meredam flare. Dalam memilih lensa yang baik, diperlukan pemahaman dasar akan istilah-istilah yang umum dijumpai pada lensa, sekaligus mengenali pembagian atau penggolongan lensa berdasarkan jenisnya.[1]


Gambar jangkauan sudut pandang kamera
B  Jenis - jenis  Lensa
a. Panjang fokal (Focal Length) yaitu Lensa Weid, Normal, dan Tele
            Secara difinisi, panjang fokal menandakan seberapa jarak antara sensor (atau film) terhadap lensa, saat kamera memfokus ke tak terhingga (infinity). Untuk menunjukkan panjang fokal lensa ini digunakan satuan milimeter (mm). Dalam pemahaman yang lebih umum, panjang fokal lensa menunjukkan seberapa besar sudut gambar (picture angle atau  angle of view) yang bisa dihasilkan oleh sebuah lensa. Sudut gambar inilah yang akan menentukan luasnya bidang gambar yang bisa didapatkan pada panjang fokal tertentu.
b. Lensa Rentang Optis yaitu Lensa Fix, dan Lensa Zoom.
            Lensa fix punya ukuran yang kecil, dengan sedikit elemen optik dan sesuai namanya, lensa fix hanya memiliki panjang fokal yang tetap.
            Sedangkan Lensa zoom sendiri memiliki kelebihan dibanding lensa fix yaitu punya rentang fokal yang bisa dirubah, dari fokal terpendek hingga fokal terpanjang. Kemampuan zoom lensa diukur dengan membandingkan fokal terpanjang terhadap fokal terpendeknya, contoh bila lensa zoom 28-280mm maka panjang fokal terpendek adalah 28mm dan  fokal terpanjang adalah 280mm, sehingga lensa ini disebut dengan lensa zoom 10x (atau 280 dibagi 28). Lensa zoom memiliki kelebihan dalam hal kepraktisan karena dengan satu lensa bisa didapat berbagai variasi fokal lensa untuk berbagai kebutuhan fotografi dan perspektif yang diinginkan. Namun dalam hal ketajaman, lensa zoom memang tidak bisa menyamai lensa fix. Hal ini karena rumitnya susunan optik dalam lensa zoom sehingga berpotensi menurunkan ketajaman secara umum. Dalam lensa zoom, ketajaman pada fokal terpanjang dan fokal terpendek umumnya menurun.                                                                                                                   
                                                                                                                                    
1. Fokal lensa yang pendek (misal 28mm) menghasilkan sudut gambar yang besar sehingga mampu mendapat bidang gambar yang luas atau lebar (wide angle). Semakin pendek fokalnya maka semakin luas bidang gambar yang bisa dihasilkan. Maka lensa 18mm bisa disebut lebih ‘wide’ daripada lensa 28mm. benda yang difoto dengan lensa wide hasilnya akan tampak lebih jauh daripada kenyataannya. Contoh ukuran lensa : 18 mm, 24 mm, 28 mm
1.1 Lensa Fix Wide Angle  (24mm, 35mm)

1.2 Lensa Wide Angle Zoom
               Lensa wide angle zoom adalah jenis lensa yang populer bagi photographer pemandangan atau arsitektur karena kemampuan lensa ini untuk menangkap bidang yang luas dengan prespektif yang dinamis. Contoh lensa wide angle zoom dari berbagai merek antara lain : Sigma 10-20mm, Canon EF-S 10- 22mm, Tokina 12-24mm dan lain sebagainya.
2. Fokal lensa yang panjang (misal 200mm) menghasilkan sudut gambar yang kecil sehingga mampu mendapat bidang gambar yang sempit, cocok untuk keperluan foto jarak jauh (telephoto). Semakin panjang fokalnya maka semakin jauh kemampuan tele yang dimiliki lensa tersebut. Jadi lensa 400mm bisa disebut lebih ‘tele’ dari lensa 200mm. . Lensa dengan fokal yang lebih besar dari 50mm disebut lensa tele, benda yang difoto dengan lensa tele hasilnya akan tampak lebih dekat daripada yang semestinya. Contoh ukuran lensa : 85 mm, 100 mm, 135 mm, 200 mm, 300mm
2.1 Lensa Fix Telephoto (85mm, 105mm)
       
2.2 Lensa Telephoto Zoom
               Lensa telephoto zoom adalah jenis lensa yang dapat membuat objek yang jauh terasa lebih dekat. Sangat populer dikalangan photographer binatang liar, olahraga, photo-jurnalistik dan banyak lagi. Lensa telephoto zoom juga populer untuk portrait karena kemampuannya dalam mengkompresi latar belakang, sehingga model anda terlihat lebih enak dipandang. Biasanya lensa telephoto zoom rawan getar, maka dari itu lensa telephoto zoom yang memiliki Image stabilization sangat dianjurkan. Contoh lensa telephoto zoom dari berbagai merek antara lain : Canon 55-250mm IS, Sony 70-200mm f/2.8, Pentax 65-250mm f/4, Sigma 50-500mm dan sebagainya.
3. Fokal lensa normal / Lensa Prima/Prime Lens (50mm) lensa ini memiliki panjang fokal yang dianggap sama dengan bidang gambar yang dilihat oleh mata manusia (sudut gambarnya sekitar 46o) .

                                                                                                                 
3.1 Lensa Fix Normal/ Standar (50mm, 60mm)
3.2 Lensa Normal / Standar Zoom
               Lensa standard zoom sering disebut juga sebagai jenis lensa jalan-jalan atau travelling. Lensa standard zoom biasanya mempunyai rentang fokal antara 16-85mm. Rentang fokal lensa standard zoom sangat fleksibel. Contoh lensa standar zoom dari berbagai merek antara lain : Canon 18-55mm f/3.5-5.6 IS, Nikon 18-55mm f/3.5-5.6 VR, Nikon 16-85mm f/3.5-5.6 VR, Pentax 16-50mm f/2.8

             Jadi dapat disimpulkan dalam penggolongan kamera berdasarkan panjang fokalnya terdapat 3 jenis yaitu lensa wide, lensa normal dan lensa tele. Lensa wide cocok dipakai untuk mendapat foto dengan kesan luas, seperti pemandangan ataupun arsitektur. Sedangkan lensa tele cocok untuk memotret benda yang jauh seperti saat outdoor atau meliput acara pertandingan olahraga. Lensa normal sendiri lebih cocok dipakai untuk potret wajah atau kebutuhan lain yang memerlukan sudut gambar normal. 
c. Desain Aparture Lensa
            Di dalam lensa kamera terdapat sebuah komponen mekanik yang dinamakan aperture atau diafragma, yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke lensa. Diafragma tersusun atas sekumpulan lapisan logam tipis (blade) yang membentuk lingkaran iris dan ukuran lubangnya bisa dibuat membesar atau mengecil. Pengaturan masuknya cahaya dilakukan dengan mengubah besarnya bukaan diafragma dari bukaan terbesar hingga terkecil dalam satuan f-number. Bukaan besar dinyatakan dalam f-number kecil, dan sebaliknya bukaan kecil dinyatakan dalam f-number besar. Lensa dengan bukaan besar memiliki kemampuan memasukkan cahaya lebih banyak sehingga memungkinkan untuk pemakaian kecepatan shutter yang lebih tinggi.
Gambar di atas adalah bentuk diafragma lensa, dimana gambar sebelah kiri menunjukkan bukaan kecil dan sebelah kanan menunjukkan bukaan besar.
            Bukaan  diafragma yang besar (misal f/1.4 atau f/1.8) lebih mudah diwujudkan dalam desain lensa fix. Maka itu mayoritas lensa fix memiliki bukaan diafragma yang besar yang juga punya keistimewaan dalam membuat blur alias out-of-focus pada latar. Namun tidak demikian halnya dengan lensa zoom, dimana untuk membuat lensa zoom dengan bukaan diafragma yang besar agak lebih sulit untuk dilakukan. Pada lensa zoom, bukaan maksimum yang umum dijumpai adalah f/2.8 meski kini mulai dijumpai ada kamera saku yang memiliki lensa yang bisa membuka amat besar hingga f/1.8.
Ditinjau dari desain aperturenya, lensa zoom sendiri terbagi atas dua kelompok :
- Lensa zoom bukaan konstan
            Lensa zoom dengan bukaan konstan, misalnya lensa 24-70mm f/2.8 atau lensa 70-200mm f/4 menandakan kalau bukaan maksimum lensa ini pada posisi fokal berapapun adalah tetap. Jadi misal lensa 24-70mm f/2.8 akan mampu membuka sebesar f/2.8 pada posisi fokal 24mm hingga 70mm. Lensa semacam ini lebih sulit untuk dibuat, juga punya ukuran yang lebih besar dan berat, sehingga lensa jenis ini tergolong dalam lensa zoom kelas mahal.
                                                                                                                                               
- Lensa zoom bukaan variabel
            Lensa zoom dengan bukaan variabel lebih mudah dan murah untuk dibuat, serta memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga ringkas dan ringan. Lensa jenis ini punya bukaan maksimal yang akan mengecil saat lensa di zoom dari posisi fokal terpendek ke fokal terpanjang. Untuk mengetahui bukaan maksimum lensa semacam ini bisa dilihat dari informasi yang ditulis pada lensa, misal lensa 18-105mm f/3.5-5.6 artinya lensa ini memiliki bukaan maksimal f/3.5 pada posisi fokal 18mm dan bukaan maksimal akan mengecil hingga menjadi f/5.6 pada posisi fokal 105mm. Meski tidak ditulis di lensa, sebenarnya bukaan minimum pun bisa mengecil saat lensa di zoom. Hal ini tergantung dari desain lensa, biasanya lensa yang memiliki bukaan minimum yang bisa mengecil saat lensa di zoom adalah lensa kamera SLR.
            Karena dengan bukaan yang besar sebuah lensa bisa memasukkan cahaya lebih banyak sehingga memungkinkan untuk memakai kecepatan shutter yang lebih tinggi, maka lensa dengan bukaan besar biasa disebut dengan lensa cepat. Untuk lensa fix, karena bukaan maksimumnya umumnya besar, maka hampir semua lensa fix disebut dengan lensa cepat. Namun berhubung amat sulit untuk membuat lensa zoom dengan bukaan yang besar, maka lensa zoom dengan bukaan konstan f/2.8 sudah bisa disebut dengan lensa cepat. Kebanyakan lensa zoom kamera SLR yang memiliki ukuran kecil adalah lensa lambat karena memiliki bukaan yang kecil dan akan semakin mengecil saat lensa di zoom. 
d. Lensa Khusus
1. Lensa Super Zoom
            Lensa super zoom seperti sebuah gabungan dari lensa standard zoom dengan lensa telephoto zoom. Rentang fokal lensa super zoom sangat lebar, dari 18mm sampai 200mm bahkan ada yang sampai 270mm. Karena itu, lensa ini sangat populer untuk lensa jalan-jalan atau travelling. Ideal untuk orang yang tidak ingin mengganti-ganti lensa. Kekurangan lensa ini yaitu pada kualitas optiknya yang secara umum tidak se-prima lensa standard zoom ataupun lensa telephoto zoom
2. Lensa Makro
            Lensa makro adalah jenis lensa ideal untuk mengambil photo close-up atau detail shot dari benda-benda berukuran kecil, misalnya perhiasaan, bunga, serangga, dan lain sebagainya. Lensa makro mampu membesarkan objek yang diphoto dan menangkap detail dan warna dengan tajam. Lensa makro kadang dipakai untuk portrait karena rentang fokal lensa makro biasanya sekitar 90-200mm.Hasil photo dengan lensa makro memang sangat tajam, sehingga permukaan/surface object terlihat sangat jelas. Pada umumnya lensa Makro yang baik bukan dari jenis lensa zoom melainkan jenis lensa prime (fixed  focal length).
3. Lensa Fokus Tunggal
            Lensa fokus tunggal adalah lensa dengan bidang fokus tunggal, biasanya disetel pada jarak hiperfokal. Lensa fokus tunggal didesain untuk mencapai jarak fokal yang maksimum sehingga kedalaman ruang dapat mencapai rentang dari jarak dekat hingga jarak terjauh (jarak hiperfokal).
4. Lensa Parfokal
            Lensa parfokal adalah sebuah lensa yang mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi perubahan panjang fokus lensa.
5. Lensa Mata Ikan (Fisheye Lens) / Super Wide Angle
            Lensa mata ikan adalah lensa sudut lebar dengan sudut pandang hemisperis yang sangat lebar. Lensa mata ikan pertama kali didesain dan dikembangkan guna kepentingan meteorologi untuk mempelajari barisan awan dan pertama kali disebut whole-sky lenses, lensa mata ikan menjadi populer pada fotografi umum karena distorsi citranya yang khas.



6. Lensa Arsitektur (Perspective Correction Lens)
            Lensa ini memperbaiki efek perspektif yang selalu terjadi jika memotret benda tiga dimensi dalam jarak relatif dekat. Perbedaan penggunaan lensa memberikan perbedaan perspektif. Perspektif adalah ukuran dan kedalaman relatif subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa berarti perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dengan kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda.
                                                   
Sumber : http://idaaka.blogspot.com

Pengertian Gerhana Bulan dan Matahari - Gambar dan Jenis

 Pengertian Gerhana

Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan gerhana Bulan.
Gerhana Matahari terjadi saat posisi bulan terletak di antara Bumi & Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Meskipun Bulan berukuran lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
  • Gerhana total terjadi jika saat puncak gerhana, bulatan Matahari ditutup seutuhnya oleh bulatan Bulan. Ketika itu, bulatan Bulan sama besar atau bahkan lebih besar dari bulatan Matahari. Ukuran bulatan Matahari & bulatan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan & Bumi-Matahari.
  • Gerhana sebagian terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari bulatan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
  • Gerhana cincin terjadi jika bulatan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menghalangi sebagian dari bulatan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi saat ukuran bulatan Bulan lebih kecil dari bulatan Matahari. Sehingga ketika bulatan Bulan berada di depan bulatan Matahari, tidak seluruh bulatan Matahari akan tertutup oleh bulatan Bulan. Bagian bulatan Matahari yang tidak tertutup oleh bulatan Bulan, berada di sekeliling bulatan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
  • Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Gambar Gerhana Matahari


Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian/keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi jika bumi berada di antara matahari & bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan sebab terhalangi oleh bumi.

Jenis Gerhana Bulan

  • Gerhana bulan total - Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
  • Gerhana bulan sebagian - Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
  • Gerhana bulan penumbra - Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Sistem Ekonomi Indonesia
Gambar Gerhana Bulan

macam macam cermin

macam macam cermin

1. Cermin datar
Cermin yang permukaannya datar disebut cermin datar. Cermin datarn memiliki sifat menyebarkan cahaya. Contoh cermin datar adalah cermin yang biasa  digunakan untuk berkaca.

Sifat-sifat bayangan pada cermin datar adalah:
* Tegak.
* Sama besar dengan bendanya.
* Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda jarak benda ke cermin.
* Bayangan tidak terbentuk pada layar (maya).

2. Cermin lengkung
Cermin lengkung adalah cermin yang memiliki permukaan melengkung. Terdapat dua macam cermin lengkung, yaitu cermin cembung dan cermin cekung.

a. Cermin cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke luar. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya. Contoh cermin cembung adalah kaca spion pada kendaraan dan kaca pengawas di pasar swalayan.
Sifat-sifat bayangan pada cermin cembung adalah:
* Tegak.
* Lebih kecil.
* Bayangan tidak terbentuk pada layar (maya).

b. Cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke dalam. Cermin cekung sering digunakan pada lampu sorot di panggung dan lampu mobil. Sifat cermin cekung adalah mengumpulkan cahaya. Pernah melihat antena parabola? Antena parabola menggunakan permukaan
logam yang cekung. Gunanya untuk memfokuskan berkas parabola yang sejajar.
Benda-benda di muka cermin cekung memiliki bayangan yang sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin.

1. Jika letak benda dekat dari cermin cekung, maka bayangannya maya, lebih besar, dan tegak.

2. Jika letak benda jauh dari cermin cekung, maka bayangannya nyata dan terbalik. Bayangan
nyata adalah bayangan yang terjadi di luar cermin, tetapi dapat dibentuk oleh layar.

Sumber : 

Gelombang Bunyi

Gelombang Bunyi


Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal).
Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
  1. Ada sumber bunyi
  2. Ada medium (udara)
  3. Ada pendengar
Sifat-sifat bunyi meliputi :
  • Merambat membutuhkan medium
  • Merupakan gelombang longitudinal
  • Dapat dipantulkan
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain  :
Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.
Cepat rambat bunyi
Karena bunyi merupakan gelombang  maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
  1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.
  2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu
  • Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
  • Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia.
  • Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba.
Persamaan yang digunakan dalam bab bunyi sama dengan pada bab gelombang yaitu v = s/t

BUNYI PANTUL
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
  2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter.
  3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter
Perbedaan antara Nada dengan Desah, Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi teratur sedangkan Desah adalah bunyi yang mempunyai frekuensi tidak teratur.
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah
  1. dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik
  2. mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik
  3. mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
  4. diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam gelombang yaitu v = s/t. Untuk bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t
Bunyi merambat melalui ketiga wujud zat.
Padat
Cair
Gas
Bunyi tidak dapat merambat melalui vakum (hampa udara)
    Bunyi merambat melalui suatu medium dengan cara memindahkan energi kinetik dari satu molekul ke molekul lainnya dalam medium, tersebut.
 
Sumber : http://thufailpalestine.blogspot.com

Massa Jenis dan Berat jenis

Massa Jenis dan Berat jenis
Sebelum membahas masalah massa jenis dan berat jenis terlebih dahulu kita harus bias membedakan antara massa dan berat. Hal ini perlu kita pahami dulu karena terkadang kita masih sering salah membedakan antara massa dan berat, bahkan terkadang kita menyamakan antara keduanya. Padahal antara massa dan berat memiliki perbedaan.
Massa
- Merupakan besaran scalar (hanya memiliki Nilai)
- Merupakan ukuran kelembaman benda. Semakin besar massa benda semakin besar kelembamannya.
- Besar massa dimanapun sama.
Berat
- Termasuk besaran Vektor (memiliki nilai dan arah)
- Merupakan ukuran besarnya gaya tarik bumi terhadap suatu benda.
- Besarnya tergantung dari besarnya percepatan gravitasi dimana benda itu berada.
Setelah mengetahui perbedaan massa dan berat, kita lihat mengenai massa jenis dan berat jenis.
Massa jenis (rapat massa) didefinisikan sebagai nilai kerapatan massa suatu benda dimana dapat dihitung dengan jalan massa zat persatuan volume dari benda itu sendiri.

ρ = massa jenis Kg/m3
m = massa (Kg)
V =volume (m3)
Satuan Sistem Internasional untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon, satuan Massa jenis dinyatakan dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3).
Bagaimana dengan berat jenis benda?
Berat Jenis (Specific Weight) suatu zat merupakan perbandingan berat zat tersebut terhadap volumenya. Satuan sistem internasional untuk berat jenis adalah N/m3.
Bj = w/V
Dimana w : berat benda dengan nilai w=massa x percepatan grafitasi
w = m . g


Sumber:http://vikrishared.blogspot.com

Perubahan Wujud Zat

Perubahan Wujud Zat



Melebur/mencair adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Pada saat melebur, zat memerlukan kalor(panas) meskipun tidak mengalami kenaikan suhu
Kalor lebur adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair . Kalor lebur diberi simbol L dan satuannya J/kg.
       Keterangan:
       Q = kalor (J)
       m = massa zat (kg)
       L = kalor lebur (J/kg)


Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi uap(gas). Pada waktu menguap, zat memerlukan kalor.
Kalor uap adalah kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1kg zat cair menjadi uap pada titik didih normalnya. Kalor uap diberi simbol U dan satuannya J/kg 
       Keterangan:
       Q = kalor (J)
       m = massa zat (kg)
       U = kalor uap (J/kg) 


Sumber : http://diankristianadewi.blogspot.com

BENDA PADAT, CAIR DAN GAS

BENDA PADAT, CAIR DAN GAS


Benda-benda di alam semesta digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu benda padat, benda cair dan benda gas. Setiap jenis benda mempunyai sifat yang membedakannya dengan jenis benda lainnya. Bahkan sesama benda padat pun mempunyai sifat yang berbeda dari benda padat lainnya.
Dalam keadaan beku, air termasuk ke dalam zat padat. Jika es terkena panas maka es akan berubah menjadi benda cair. Jika es cair itu didinginkan kembali maka air akan berubah akan menjadi padat kembali. Perubahan benda dari satu bentuk ke bentuk lainnya dinamakan perubahan wujud. 

A. Sifat-sifat Benda Padat

·        Walaupun sama-sama benda padat, berbagai benda padat mempunyai perbedaan. 

·        Plastisin memiliki sifat yang berbeda dengan batu. Dalam ukuran yang sama, batu lebih berat dari pada plastisin. Jika ditekan dengan jari maka bentuk plastisin berubah. Tetapi batu tidak akan berubah meskipun ditekan sekuat tenaga dengan jari. Hal ini menunjukkan plastisin lebih lunak dari pada batu. Plastisin mudah dibentuk sesuai kehendak kita. Batu sulit diubah bentuknya kecuali dengan menggunakan alat lain. 

·        Sifat-sifat benda padat, diantaranya :

1.      Bentuk benda padat tidak mengikuti wadahnya

Meskipun berpindah-pindah tempat, benda padat tidak akan berubah sesuai tempat yang ditempatinya.

2.      Bentuk benda padat dapat diubah sesuai kehendak.

Benda padat tidak berubah bentuk sesuai tempat yang ditempatinya. Benda  padat hanya akan berubah bila kita melakukan suatu tindakan seperti menekan, memotong, mendorong pada benda tersebut (perlakuan tertentu ini disebut gaya).

B. Sifat-sifat Benda Cair

Beberapa benda cair yang sudah kita kenal adalah air, sirup, minyak dll. Sifat-sifat benda cair ini diantaranya:


1.      Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.

Jika memindahkan benda cair dari wadah yang berbentuk bulat ke wadah yang berbentuk persegi kemudian ke wadah yang berbentuk segitiga maka kamu akan melihat bahwa benda cair akan selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya.

2.      Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar

Permukaan  laut tampak bergelombang, tidak datar. Permukaan air laut tidak datar pada saat tertiup angin. Seandainya laut diberi kesempatan untuk tidak mendapatkan tiupan angin barang sesaat, kamu perhatikan bak-baik, permukaan laut akan datar pada saat tidak ada angin. 

3.      Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan benda cair yang bergejolak. 

Pada permukaan benda cair yang tenang terlihat permukaan air akan datar walaupun wadahnya dimiringkan.

4.      Benda cair mengalir ke tempat rendah

Perhatikan aliran air di sekitar rumahmu, pasti kamu  akan mengetahui bahwa secara alami air akan selalu mencari tempat yang lebih rendah. Air hanya akan menuju ke tempat yang lebih tinggi bila mendapatkan gaya dari luar atau bila kita melakukan suatu tindakan padanya, misalkan dipompa, disedot ataupun ditiup..

5.      Benda cair menekan ke segala arah

Air mempunyai tekanan. Dalam satu tempat yang sama, tekanan air dapat berbeda. 

Semakin rendah tekanan air pada tempat itu semakin besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. 

Pancaran air dari tempat rendah tampak lebih jauh. 

Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal. Tembok dibuat makin tebal untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah.


6.      Benda cair meresap melalui celah-celah kecil

Air yang tergenang di lantai dapat dilap menggunakan tisu, kertas koran atau kain pel. Kemudian kertas koran, tisu atau kain pel menjadi basah. Benda cair di lantai tadi telah pindah ke tisu, kertas koran atau kain pel tadi. 

Bila kita melap benda cair tadi dengan plastik apakah peristiwa yang sama akan terjadi pada plastik ? Tidak.

Kertas tisu, koran dan kain pel memiliki banyak celah kecil yang dapat ditembus air sedangkan plastik tidak memiliki celah kecil yang dapat ditembus air.

Peristiwa meresapnya benda cair melalui celah-celah kecil disebut kapilaritas. Contoh lain kapilaritas terjadi pada sumbu kompor atau sumbu lampu tempel dan bak mandi tembok.





C. Sifat-sifat Benda Gas 

Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas lebih sulit untuk diamati. Contoh benda gas adalah udara dan asap. Udara tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, sedangkan asap dapat dilihat dari wujudnya. Sifat-sifat benda gas akan diuraikan di bawah ini:


1.      Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

Ketika ban sepeda dipompa, gas masuk ke dalamnya. Ban akan terasa padat bila gas sudah memenuhi seluruh ruangan di dalamnya. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

2.      Benda gas menekan ke segala arah

Seperti halnya benda cair, benda gas juga memiliki sifat menekan ke segala arah. Bila balon yang terisi benda gas kita tusuk dengan jarum maka benda gas akan mengalir ke luar seperti halnya aliran air dalam botol yang dilubangi. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.

3.      Benda gas terdapat di segala tempat

·        Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. 

·        Di semua tempat ada udara bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara. Udara merupakan benda gas yang tidak terlihat, kita tidak dapat melihatnya meskipun udara ada di sekitar kita. 

·        Gayung tidak dapat dibenamkan ke dalam air dalam keadaan tertelungkup. Karena di dalam gayung tersebut telah ada udara yang mengisi gayung. 

·        Pada saat gayung yang tertelungkup dimasukkan ke dalam air, udara di dalam gayung tidak mau pindah meskipun ke tempat yang lebih rendah. 

·        Tidak seperti air yang dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah, udara hanya dapat berpindah ke tempat yang tekanannya lebih rendah. 

·        Udara di lembah dapat mengalir ke puncak gunung asalkan tekanan di puncak gunung lebih rendah dari pada tekanan di lembah.

·        Di dalam air dan tanah juga terdapat udara. Oleh karena itu, ada banyak makhluk yang dapat hidup di air atau pun tanah.


Sumber : http://septiannaa.blogspot.com